(0362) 21648
ka.kbppbll@gmail.com
Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

CIRI-CIRI STUNTING PADA ANAK

Admin daldukkbpppa | 23 Januari 2019 | 2099 kali

Anak yang kekurangan nutrisi seperti Lemak, karbohidrat, dan Protein bisa mengalami stunting. Kekurangan nutrisi sering terjadi bersamaan dengan infeksi kronis dan atau stres, yang berdampak pada tinggi badan anak. Pada kasus ini, anak menjadi kecil tapi terlihat gemuk karena berat yang rendah terdistribusi pada rangka tubuh yang lebih pendek. Sering kali, orangtua menganggap anaknya sehat karena tampilan yang “chubby,” padahal tampilan anak yang “tembem” adalah gejala kurang nutrisi.

 

Sebanyak 50 persen anak di Asia Timur dan Asia Selatan mengalami stunting. UNICEF memperkirakan sekitar 39 persen anak di negara-negara berkembang mengalami stunting.

 

Selain nutrisi yang kurang, ada sejumlah penyebab stunting pada anak, termasuk infeksi kronis, parasit usus, berat lahir rendah, dan pada kasus yang jarang, stres yang ekstrim. Beberapa faktor ini saling mempengaruhi. Berat lahir rendah terkait dengan kekurangan nutrisi, dan nutrisi kurang terkait dengan infeksi kronis.

 

Satu konsekuensi serius dari stunting adalah masalah perkembangan kognitif. Ketika anak tidak menerima nutrisi yang dibutuhkan dari makanan, tubuh mengubah energi dengan membatasi aktivitas sosial dan perkembangan kognitif, anak menjadi apatis dan tidak penasaran. Anak ini tidak bisa mengembangkan kapasitas yang cukup untuk bermain dan belajar. Lalu tubuh anak membatasi energi yang ada untuk pertumbuhan.

 

Untungnya, penelitian menemukan peningkatan pola makan setelah usia dua tahun bisa mengembalikan perkembangan anak mendekati normal. Sebaliknya, kekurangan nutrisi setelah usia dua tahun bisa sama merusaknya seperti sebelum usia dua tahun. Tapi hal penting yang perlu diingat, setelah terjadi stunting, biasanya sifatnya permanen.

 

Penyebab stunting

Stunting berkembang selama periode yang panjang karena kombinasi dari beberapa atau semua faktor berikut:

  • Keterbelakangan pertumbuhan intraurine
  • Tidak cukup proporsi protein untuk asupan kalori total
  • Perubahan hormon dipicu oleh hormon stres (seperti kortisol)
  • Sering mengalami infeksi di awal usia.

 

Gejala stunting

  • Proporsi tubuh sepertinya normal tapi anak terlihat kecil untuk usianya
  • Berat badan rendah untuk usianya
  • Terlihat chubby (proporsi massa lemak dan tinggi badan tidak tepat)
  • Pertumbuhan tulang tertunda.