(0362) 21648
ka.kbppbll@gmail.com
Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Upaya Pencegahan Kekerasan pada Anak dan Kaum Muda serta Upaya yang dapat dilakukan oleh Kaum Muda

Admin daldukkbpppa | 07 April 2025 | 118 kali

Senin, 7 Maret 2025 Waktu, 09.00 WITA - Selesai 


Bid. PHPA Dinas P2KBP3A Kabupaten Buleleng Bdn. PUTU AGUSTINI, SST.Keb , M.A.P menghadiri kegiatan Upaya Pencegahan Kekerasan pada Anak dan Kaum Muda serta Upaya yang dapat dilakukan oleh Kaum Muda yang dilaksanakan ITC Pantai Penimbangan Singaraja.


Semeton Jegeg Bagus (Sejebag) Buleleng merupakan komunitas pemuda yang berfokus pada promosi pariwisata dan kebudayaan di Kabupaten Buleleng serta berada di bawah naungan Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng. Saat ini Sejebag Buleleng dengan dukungan donasi pendanaan kegiatan yang berasal dari Prudential Indonesia dan kolaborasi dengan Yayasan Plan International Indonesia akan melaksanakan kampanye Edukasi dan Promosi Wisata Aman Bencana.


Perlindungan terhadap anak dalam situasi bencana merupakan prioritas utama dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan inklusif. Anak-anak merupakan kelompok rentan yang memiliki hak untuk mendapatkan perlindungan maksimal dari berbagai risiko, termasuk risiko bencana alam maupun non-alam. Oleh karena itu, upaya pengurangan risiko bencana (PRB) di sekolah harus dirancang dengan mempertimbangkan kebutuhan dan keselamatan anak secara menyeluruh.


Langkah-langkah yang dapat dilakukan antara lain adalah integrasi pendidikan kebencanaan dalam kurikulum, pelatihan kesiapsiagaan bagi siswa dan tenaga pendidik, serta penyusunan dan pengujian rencana tanggap darurat di tingkat sekolah. Infrastruktur sekolah juga perlu disesuaikan agar tahan bencana dan ramah anak.


Selain itu, pelibatan dan partisipasi aktif semua kelompok masyarakat sangat penting dalam memperkuat upaya PRB. Orang tua, komite sekolah, tokoh adat dan agama, organisasi masyarakat sipil, serta sektor swasta dapat berperan dalam mendukung penyusunan kebijakan, penyediaan sarana pendukung, serta pelaksanaan simulasi evakuasi dan edukasi kebencanaan. Pendekatan kolaboratif ini akan membangun kesadaran kolektif dan memperkuat ketangguhan komunitas sekolah terhadap bencana.


Melalui sinergi antara sekolah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya, diharapkan tercipta sistem perlindungan anak yang menyeluruh sekaligus budaya sadar bencana yang tumbuh sejak dini.