Singaraja, balipuspanews.com – Pemkab Buleleng melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Buleleng secara terus menerus menggalakan program Keluarga Berencana (KB) kepada masyarakat.
Tujuannya tak lain, menjembatani serta menanamkan konsep Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) pada keluarga-keluarga di seluruh Buleleng.
Nah, memantapkan program tersebut, Dinas P2KBP3A Buleleng meresmikan karya seni berupa patung KB di Kecamatan Banjar.
Terdapat 8 Fungsi Keluarga diluncurkan, seperti fungsi Agama, fungsi Sosial Budaya, fungsi Cinta Kasih, fungsi Perlindungan, fungsi Reproduksi, fungsi Sosialisasi dan Pendidikan, fungsi Ekonomi, fungsi Pembinaan Lingkungan.
Lewat 8 fungsi tersebut, kedepannya pasangan suami istri (Pasutri) bisa mengikuti dan melaksanakan program KB.
Kepala Dinas P2KBP3A Buleleng, dr. Ni Made Sukarmini ketika ditemui mengatakan jumlah penduduk di Kabupaten Buleleng setiap tahun mengalami peningkatan. Bahkan laju pertumbuhan penduduk di Buleleng cukup signifikan.
Upaya menekan laju pertumbuhan penduduk ditengah tingginya tuntutan ekonomi, dan keduanya bisa berjalan seimbang, maka digencarkan program norma keluarga kecil bahagia sejahtera (NKKBS) yang memang merupakan salah satu slogan dari pemerintah.
“Program ini didukung pemerintah. Kami terus melakukan sosialisasi turun ke masyarakat, guna bisa menahan laju pertumbuhan penduduk. Memang sejak dini, murid-murid yang ada di sekolah sudah diberikan pelajaran mengenai pengertian KB melalui PIK Remaja, yang memang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat, sesuai dengan kekuatan ekonomi yang dimiliki oleh keluarga itu,” ujar dr. Sukarmini, Selasa (11/7).
Selain dengan sosialisasi KB sambung Sukarmini, masih ada cara lain untuk bisa mensosialisasikan program KB kepada masyarakat luas, terutama pada bidang seni.
Salah satunya, melalui seni patung yang merupakan karya seni yang bisa dipakai sebagai media untuk menyampaikan informasi KB, seperti yang dibuat oleh Balai Penyuluhan KB Kecamatan Banjar.
Masih kata Sukarmini, dengan adanya patung tersebut diharapkan perencanaan untuk bisa mencanangkan program keluarga kecil dengan 2 anak bisa terealisasikan oleh masyarakat itu sendiri.
“Karya seni patung ini sebagai langkah sosialisasi kepada masyarakat. Kami berharap, program dua anak bisa menyeimbangkan jumlah penduduk dengan jumlah kebutuhan masyarakat,” pungkasnya.