Oleh : Drs. Gde Komang *
I. Sekilas Desa Julah
Desa Julah merupakan salah satu desa di ujung timur Kabupaten Buleleng, tepatnya terletak di Kecamatan Tejakula dengan jarak dari kota Singaraja kurang lebih 30 km. Luas wilayah Desa Julah sekitar 470 hektar, terdiri dari 3 banjar dinas yaitu : Banjar Dinas Kanginan, Banjar Dinas Kawanan dan Banjar Dinas Batu Gambir.
Desa Julah mempunyai penduduk sebanyak 4.037 jiwa yang terdiri dari : 2.165 laki-laki dan 1.872 perempuan, dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 1.103 (hasil Pendataan Keluarga Tahun 2006). Penduduk Desa Julah mayoritas adalah bertani dan sebagian besar memeluk Agama Hindu yaitu kurang lebih 95 prosen dan 5 prosen beragama Islam. Kedua agama disini hidup penuh toleransi baik Hindu maupun Islam, hal ini terlihat pada kegiatan gotong royong membangun tempat ibadah baik dalam membangun pura maupun dalam membangun mesjid, mereka saling tolong menolong untuk membangun. Jumlah Pasangan Usia Subur sebanyak 730, sedangkan jumlah peserta KB Aktif sebanyak 609 (83,42 %) yang terdiri dari : IUD 149, MOW 16, MOP 71, Suntikan 191, Pil 176 dan Kondom 6. Sedangkan partisipasi pria dalam menggunakan alat kontrasepsi sebanyak 76 akseptor atau 12,48 persen dari jumlah peserta KB aktif.
II. Program Keluarga Berencana
Program Keluarga Berencana di Desa Julah yang dimulai sejak tahun 1970-an tidak perlu lagi diragukan keberhasilannya, hal ini dapat dilihat dari rata-rata jumlah anak yang dimiliki setiap keluarga sebanyak 2 orang disamping peran tokoh masyarakat sebagai panutan di Desa Julah sangat baik. Telah disadari oleh seluruh masyarakat Desa Julah dengan luas wilayah desa yang demikian sempit dipandang perlu mempunyai jumlah anak sedikit dengan jarak kelahiran yang ideal antara 2 sampai 4 tahun dan mengakhiri masa kehamilan bagi setiap wanita pada umur 30 tahun sehingga akan lebih mudah untuk meningkatkan kesehatan keluarga yang nantinya akan bermuara pada terwujudnya Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera agar nantinya tercipta Sumber Daya Manusia yang berkualitas.
Meskipun peran tokoh masyarakat di Desa Julah cukup tinggi di bidang Program Keluarga Berencana, namun partisipasi pria untuk menggunakan alat kontrasepsi masih rendah dibandingkan dengan kaum perempuan, hal terlihat dari 609 peserta KB aktif, laki-laki baru menggunakan kontrasepsi sebanyak 76 akseptor atau 12,48 persen.
Rendahnya kaum pria menggunakan alat kontrasepsi menurut Kepala Desa Julah Bapak Wayan Terang (peserta Kontap Pria) yang sekaligus sebagai Ketua Kelompok KB Pria di desanya disebabkan karena :
1. Terbatasnya informasi tentang KB pria
2. Rendahnya dukungan politis dari para pengambil keputusan.
3. Rendahnya dukungan dari tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk pria
menjadi peserta Kontap.
4. Adanya hambatan sosial budaya dan agama.
5. Adanya isu kalau laki-laki ikut Vasektomi kejantanannya akan menurun.
Untuk mengantisipasi persoalan di atas Bapak Wayan Terang selaku peserta kontap pria yang cukup senior memprakarsai pembentukan Kelompok KB Pria di Desanya dengan nama Kelompok KB Purusa Kencana yang dikukuhkan dengan Surat Keputusan Camat Tejakula Nomor 12 Tahun 2006 tanggal 5 Mei 2006 dengan struktur organisasi :
Penasehat : Camat Tejakula
Penanggung Jawab Operasional : Sek.Cam Tejakula
Ketua : Wayan Terang
Sekretaris : Wayan Sukaning
Bendahara : Ketut Sudiana
Seksi Penyuluhan/Advokasi : Nyoman Tisna
III. Partisipasi Kelompok KB Pria
Kelompok KB Pria Purusa Kencana Desa Julah sebagai cikal bakal terbentuknya KB Pria di beberapa desa di Kecamatan Tejakula ternyata mempunyai peranan yang sangat strategis dalam meningkatkan partisipasi pria untuk menggunakan kontrasepsi khususnya untuk menjadi peserta Vasektomi dalam upaya meningkatkan Kesehatan Reproduksi yang akhirnya akan bermuara terwujudnya Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera. Kelompok KB Pria Desa Julah telah mempunyai jadwal tetap untuk melaksanakan pertemuan rutin yaitu setiap hari raya Tumpek (35 hari sekali) bertempat di Balai Desa untuk mengevaluasi kegiatan yang sudah lewat dan merencanakan kegiatan yang akan datang. Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Kelompok KB Pria Purusa Kencana Desa Julah antara lain :
1. Pertemuan rutin/sangkepan
2. Penyuluhan/advokasi tentang program Vasektomi di beberapa desa di Kecamatan Tejakula yang sudah membentuk KB Pria.
3. Memberikan penyuluhan tentang KB Pria di TVRI Denpasar melalui program Disini Pendapat Rakyat Didengar (DPR)
4. Memberikan penerangan dan motivasi melalui siaran Radio RRI Singaraja.
5. Melaksanakan rujukan kepada calon vasektomi.
6. Mengurus kelengkapan administrasi calon peserta vasektomi.
7. Mengantarkan calon peserta Vasektomi ke tempat pelayanan.
8. Memberikan pengayoman bagi peserta yang mengalami komplikasi.
9. Mengikuti lomba KB Lestari Teladan Tingkat Nasional di Jakarta pada tanggal 22 Desember 2006.
Kelompok KB Pria Purusa Kencana selama tahun 2007 telah berhasil merujuk calon Vasektomi sebanyak 19 orang, 9 orang dilayani melalui RSUD Singaraja dan 10 orang melalui RSUP Sanglah, Denpasar. Sedangkan selama tahun 2007 sampai pada bulan Mei 2007 telah mengajak 11 orang untuk di Vasektomi.
Kelompok KB Pria Purusa Kencana Desa Julah mempunyai pandangan jauh ke depan terhadap masalah Kesehatan Reproduksi yaitu :
1. Pria merupakan pasangan suami istri dalam proses Reproduksi.
2. Pria mempunyai tanggung jawab secara moral, sosial dan ekonomi dalam membangun keluarga yang sehat dan sejahtera.
3. Pria mempunyai hak yang sama dengan perempuan khususnya hak-hak reproduksi.
4. Peran pria dalam KB dan Kesehatan Reproduksi masih perlu ditingkatkan.
IV. Simpulan
Dari uraian di atas dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut :
1. Pentingnya partisipasi pria untuk menggunakan alat kontrasepsi yang diwadahi dalam Kelompok KB Pria.
2. Kelompok KB Pria memegang peranan yang sangat strategis dalam meningkatkan kesertaan pria dalam menggunakan alat kontrasepsi.
3. Kelompok KB Pria mempunyai peran penting dalam kegiatan penerangan motivasi dan merujuk calon peserta KB terutama yang menggunakan Kontap Pria (Vasektomi)
4. Kelompok KB Pria mempunyai peran untuk memberikan pengayoman kepada mereka yang mengalami komplikasi.
5. Pentingnya pemahaman di kalangan kaum pria dalam proses Kesehatan Reproduksi.
6. Pria hendaknya memahami tanggung jawab secara moral, sosial ekonomi dalam membangun keluarga yang sehat dan sejahtera.
7. Pria mempunyai tanggung jawab yang sama dalam program KB dan Kesehatan Reproduksi.
V. Penutup
Demikianlah sekilas bagaimana Partisipasi Kelompok KB dalam mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera di Desa Julah Kecamatan Tejakula Kabupaten Buleleng Provinsi Bali. Mudah-mudahan tulisan ini ada manfaatnya.
* (Penulis adalah Kepala Bidang KB pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Buleleng, - Redaksi)