(0362) 21648
ka.kbppbll@gmail.com
Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

BKB Mengawal Tumbuh Kembang Anak Pada Periode Emas

Admin daldukkbpppa | 23 Mei 2016 | 13922 kali

Anak memiliki suatu ciri khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang dimulai sejak konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Hal inilah yang membedakan anak dari orang dewasa. Jadi anak tidak bisa diidentikkan dengan dewasa dalam bentuk kecil. Pertumbuhan ialah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interseluler, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh dalam arti sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang satuan berat.


Perkembangan ialah bertambahnya kemampuan stuktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks, jadi bersifat kualitatif yang pengukurannya  jauh lebih sulit daripada pengukuran pertumbuhan. Perkembangan fisik yaitu kemampuan seorang anak melakukan kegiatan fisik seperti mengontrol kepala dan badan, membalikkan badan, duduk, merangkak dan berjalan, mengontrol gerakan jari-jari tangan, melihat dan mendengar.


 


Peran orang tua juga sangat penting dalam perkembangan dan pertumbuhan kemampuan berpikir anak usia dini. Anak usia dini mampu untuk menguasai lebih banyak kata dan memiliki keinginan yang besar untuk memahami segala sesuatu. Oleh karenanya pada masa ini, anak akan menjadi lebih kritis sehingga anak akan banyak bertanya. Anak juga sudah mampu untuk belajar berhitung, menjadi lebih aktif bercerita, dan suka berimajinasi. Orang tua dapat mendukung anak melalui pemberian rangsangan untuk melakukan banyak aktivitas, seperti bernyanyi, mendongeng, dan mengajarkan abjad atau angka. Kegiatan – kegiatan tersebut tentu akan semakin mendukung tumbuh kembang anak.


 


Ibu biasanya memiliki lebih banyak pengaruh dan kesempatan untuk mendukung tumbuh kembang anak. Hal tersebut karena peran utama ayah untuk mencari nafkah menyebabkan waktu yang ia miliki untuk anak menjadi lebih terbatas. Oleh karena itu, peran ibu sangat penting untuk menjaga kualitas interaksi anak-orangtua. Hampir sebagian besar keputusan yang berkaitan dengan urusan rumah tangga banyak dibuat oleh ibu. Namun demikian, pada usia dini, anak biasanya mengenal sosok ayah sebagai sosok yang akan mengajak mereka pergi ke tempat-tempat yang menyenangkan dan teman bermain, akan tetapi peran ini akan dilakukan oleh ibu, jika ayah berhalangan karena harus bekerja.


Menyadari ketersediaan waktu yang sangat terbatas dengan anak, ayah biasanya tetap berusaha menyediakan waktu khusus untuk anaknya. Hal tersebut bisa dapat dilakukan dalam bentuk ayah akan menyempatkan diri menelpon anak hanya untuk menyapanya ketika dirinya sedang berada di kantor. Saat pulang, ayah juga akan berbincang dan bermain dengan anaknya. Hal-hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk menjaga hubungan dekat antara ayah dengan anak.


Program BKB dicanangkan oleh BKKBN  pada hari ibu tahun 1981. Program ini merupakan suatu program yang melengkapi program-program pengembangan sumber daya manusia yang telah dilaksanakan seperti misalnya program-program perbaikan kesehatan dan gizi ibu dan anak. Pelaksanaan program BKB dimulai pada tahun anggaran 1985/1986 yang mengedepankan tentang kerjasama pelaksanaan pengembangan proyek BKB dalam keterpaduan dengan program KB dalam rangka mempercepat proses pelembagaan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS). Keputusan Bersama ini menggariskan BKKBN sebagai penanggung operasional BKB.


 


Program BKB memiliki beberapa ciri utama diantaranya sebagai berikut :


a. Menitikberatkan pada pembinaan ibu dan anggota keluarga lainnya yang memiliki balita


b. Membina tumbuh kembang anak


c. Menggunakan alat bantu seperti Alat Permainan Edukatif (APE), dongeng, nyanyian sebagai     perangsang tumbuh      kembang anak


d. Menekankan pada pembangunan manusia pada usia dini, baik fisik maupun mental


e. Tidak langsung ditujukan kepada balita


f. Meningkatkan keterampilan ibu dan anggota keluarga lainnya agar dapat mendidik dan mendidik    balitanya .


 


Dalam pelaksanaanya BKB dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut :


a. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran ibu dan anggota keluarga lainnya tentang pentingnya Proses tumbuh kembang balita dalam aspek fisik, mental dan sosial dan pelayanan yang tepat dan terpadu yang tersedia bagi anak, misalnya di Posyandu


b. Meningkatkan keterampilan ibu dan anggota keluarga lainnya dalam mengusahakan tumbuh kembang anak secara optimal, antara lain dengan stimulus mental dengan menggunakan Alat Permainan Edukatif (APE) dan memanfaatkan pelayanan yang tersedia.


 


Penyelenggaran BKB dilakukan oleh kader terlatih berasal dari anggota masyarakat yang bersedia secara sukarela bertugas memberikan peyuluhan kepada sasaran gerakan BKB. BKB dilaksanakan untuk membina ibu kelompok sasaran yang mempunyai anak Balita yang kemudian dibagi menjadi 5 kelompok menurut umur anaknya, yaitu :


1. Kelompok ibu dengan anak umur 0-1 tahun


2. Kelompok ibu dengan anak umur 1-2 tahun


3. Kelompok ibu dengan anak umur 2-3 tahun


4. Kelompok ibu dengan anak umur 3-4 tahun


5. Kelompok ibu dengan anak umur 4-5 tahun


 


Pembagian kelompok umur ini sesuai dengan tugas perkembangan anak, dimana tiap-tiap kelompok umur tersebut mempunyai tugas perkembangan anak. BKB sebaiknya berada pada tempat yang mudah didatangi oleh masyarakat dan ditentukan oleh masyarakat sendiri. Dengan demikian kegiatan BKB dapat dilaksanakan di pos pelayanan yang telah ada, rumah penduduk, balai desa, tempat pertemuan RT atau di tempat khusus yang dibangun oleh masayarakat.


Adapun kegiatan BKB dilakukan oleh kader yang terlatih dengan 3 kegiatan :


1. Penyuluhan


2. Bermain APE (Alat Permainan Edukatif)


3. Pencatatan hasil perkembangan ke dalam KKA


Kegiatan BKB adalah kegiatan pelayanan pada hari buka BKB yang dilakukan satu hari dalam sebulan. Untuk melaksanakan fungsinya dengan baik, sesuai dengan pedoman yang berlaku, maka jumlah kader setiap BKB minimal 10 orang yang dibagi dalam 5 kelompok umur. Setiap kelompok umur dibina kader inti yang memberikan penyuluhan, kader piket yang mengasuh anak balita dan kader bantu yang membantu dan dapat menggantikan tugas kader inti atau kader piket demi kelancaran tugas.


 


Hendra Sipayung, S.Sos


Staff Latbang Perwakilan BKKBN Prov. Kalimantan Tengah


 

Download disini