Rabu 24 Januari 2018 diadakan Sosialisasi Penggerakan KB Pria yang dimana dalam Sosialisasi ini mendatangkan Narasumber Dari BKKBN Provinsi Bali DRS.Ida Putu Mudita,M.SI. dan didampingi oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Buleleng dr. Ni Made Sukarmini,M.AP.
Pandangan yang ada di masyarakat sekarang, program KB adalah keharusan istri atau wanita. Padahal wanita juga memiliki hak reproduksi dan kesetaraan gender yang sama dengan pria. Kurang dari 5 persen pria Indonesia yang sudah ber-KB dan ada beberapa alasan yang membuat pria 'malas' ber-KB.
Dari hasil temuan dari survei dan penelitian, berikut beberapa alasan klasik mengapa suami tidak mau ber-KB:
Dalam Melakukan KB yang berupa Vasektomi tak perlu khawatir jika pria vasektomi karena kontrasepsi jenis ini punya banyak keuntungan dan minim resiko bagi penggunanya.Dengan adanya vasektomi, paling tidak dapat menggantikan peran istri dalam ber-KB. Para istri tak perlu repot lagi untuk minum pil KB setiap hari, pasang implan (susuk) tiap bulan, suntik KB setiap tahun dan sebagainya.