(0362) 21648
ka.kbppbll@gmail.com
Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Pembukaan Rembug Stunting Kabupaten Buleleng Tahun 2025,

Admin daldukkbpppa | 08 Juli 2025 | 34 kali

Selasa, 8 Juni 2025 - Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Buleleng melaksanakan kegiatan Pembukaan Rembug Stunting Kabupaten Buleleng Tahun 2025, bertempat di Gedung Laksmi Graha Kabupaten Buleleng.


Wakil Bupati Buleleng dalam sambutannya menekankan bahwa stunting merupakan isu kesehatan yang sangat esensial, dengan dampak jangka panjang terhadap kualitas generasi masa depan daerah. Oleh karena itu, penanganannya harus dilakukan secara terpadu, lintas sektor, dan berkelanjutan, mencakup aspek kesehatan, keluarga, dan perilaku.


> “Penanganan stunting tidak bisa hanya dibebankan pada Dinas Kesehatan atau Dinas P2KBP3A semata. Dibutuhkan komitmen kuat dari seluruh pemangku kepentingan. Maka dari itu, seluruh stakeholder kami hadirkan hari ini, untuk menyamakan persepsi, menyusun rencana kerja, dan merancang aksi yang lebih cepat serta terukur,” tegasnya.


Pemkab Buleleng menunjukkan komitmen tinggi dalam upaya penurunan stunting melalui sinergi, kolaborasi, dan akselerasi lintas sektor, mulai dari masyarakat, sektor swasta, organisasi non-pemerintah, dunia usaha dan kerja, hingga perguruan tinggi. Upaya ini telah membuahkan hasil, dengan penurunan prevalensi stunting dari 22,05% pada tahun 2019 menjadi 6,2% pada tahun 2023, dan menurun lagi menjadi 2,6% di tahun 2024 berdasarkan hasil pemantauan status gizi (PPGBM).


Wakil Bupati Buleleng menegaskan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap program yang telah berjalan, serta identifikasi terhadap faktor-faktor penyebab peningkatan stunting. Fokus intervensi harus tepat sasaran, baik dari aspek usia, lokasi, maupun penggunaan anggaran. Edukasi mengenai gizi seimbang, pola asuh yang baik, serta kebersihan lingkungan harus terus digencarkan.


Sebagai bentuk penguatan gerakan gotong royong, Pemkab Buleleng mendorong partisipasi semua pihak menjadi orang tua asuh bagi balita stunting dan keluarga berisiko stunting. Bantuan yang diberikan tidak hanya berupa nutrisi, tetapi juga dukungan non-nutrisi seperti edukasi, penyediaan sarana sanitasi, air bersih, jamban, dan pemberdayaan keluarga. Melalui program Gerakan Genting (Gerakan Terpadu Intervensi Gizi), diharapkan balita berisiko stunting dapat tumbuh sehat, cerdas, dan kuat, sebagai bagian dari pembangunan generasi masa depan yang unggul dan berkualitas.