PROFIL GENDER DATA TERPILAH KABUPATEN BULELENG TAHUN 2019

Profil gender yang memuat data gender terpilah sangat penting. Data gender terpilah itu dimanfaatkan untuk analisis gender sehingga bisa diperoleh isu-isu gender berupa ketimpangan atau ketidakadilan gender pada berbagai bidang sesuai dengan analisis atas data gender terpilah. Berdasarkan isu-isu gender hasil analisis itu dapat dibuat strategi untuk mewujudkan kesetaraan dan atau keadilan gender.

Eksistensi perempuan  di dalam masyarakat masih dipandang sebagai warga kelas dua, sehingga mereka masih menduduki posisi subordinat dan termarjinal. Posisi demikian ini kurang menguntungkan bagi kaum perempuan. Berbagai upaya telah dilakukan oleh kaum feminis baik di dunia barat maupun di Indonesia. 

Munculnya permasalahan perempuan dan isu gender di masyarakat pada dasarnya disebabkan adanya konstruksi sosial budaya yang meletakkkan peran laki-laki dan perempuan secara berbeda-beda yang didasarkan pada pemahaman perbedaan biologis dan fisiologis dari laki-laki dan perempuan. Ideologi gender yang berkembang dan dipahami di masyarakat telah menentukan bahwa ranah domestik adalah dunianya perempuan sedangkan ranah publik menjadi dunianya laki-laki. Dikotomi peran yang demikian yang kemudian diiringi dengan munculnya budaya patriarkhi cendrung manjadi salah satu faktor penyebab terjadinya perlakuan seperti perlakuan diskriminatif yang kurang menguntungkan bagi kaum perempuan. Ketidakadilan gender yang demikian (Arjani, 2003) pada beberapa aspek kehidupan di masyarakat mengakibatkan terjadinya ketimpangan gender.

Secara umum penyusunan buku Profil Gender ini bertujuan untuk menyajikan data statistik yang terpilah berdasarkan jenis kelamin di berbagai aspek pembangunan, seperti aspek pendidikan, kesehatan, kegiatan ekokomi, serta masalah sosial lainya. Penulisan Profil  Gender ini dibuat secara deskriptif, dan sejauh mungkin memperlihatkan isu gender di setiap babnya. Berdasarkan data-data yang ada dalam buku ini, para pembaca khususnya para penentu kebijakan akan dapat menemukenali isu-isu gender yang ada pada masing-masing sektor pembangunan.