Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengimbau para remaja di Tanah Air untuk dapat menunda usia perkawinan atau tidak buru-buru menikah. Bukan hanya baik untuk kesehatan, menunda usia perkawinan juga dapat menghindari keluarga dari keterpurukan ekonomi.
Saat seorang perempuan menikah di usia 16 tahun atau kurang dari itu, dia mempunyai masa reproduksi jauh lebih panjang dibanding mereka yang menikah di atas usia 25 tahun dimana masa reproduksi yang lama maka kemungkinan untuk melahirkan semakin besar sehingga bisa saja mempunyai anak lebih dari 2 bahkan lebih dari 5.
Menikah di usia muda akan membawa banyak konsekuensi kesehatan, pendidikan, ekonomi dan sosial, disamping itu menikah di usia muda memiliki potensi lebih besar gagal (cerai) karena ketidaksiapan mental dalam menghadapi dinamika rumah tangga tanggung jawab atas peran masing masing seperti dalam mengurus rumah tangga, mencukupi ekonomi dan mengasuh anak.
Inilah hal yang menjadi perhatian pemerintah untuk menunda usia pernikahan wanita muda usia 16-19 tahun. Bukannya apa-apa, tapi memang pernikahan di usia yang sangat muda itu bisa menyebabkan kehamilan muda yang penuh resiko, baik dari segi kesehatan fisik maupun emosional. Oleh karena itu bagi anda yang saat ini adalah wanita remaja yang masih berusia antara 16-19 tahun, pernikahan dan kehamilan di usia ini sangat beresiko bagi kesehatan bahkan nyawa anda. Berikut ini ada beberapa alasan mengapa hamil muda itu beresiko bagi ibu hamil.
Emosi Yang Belum Stabil
Wanita hamil di usia muda 16-19 tahun biasanya memiliki emosi yang belum stabil. Emosi yang belum stabil ini bisa ditunjukkan dari rasa cemas dan stress secara berlebihan, bahkan hal ini bisa berdampak fatal pada keguguran.
Kelahiran Prematur
Tingkat kematangan alat reproduksi wanita hamil muda belum sempurna sehingga belum bisa berfungsi optimal sehingga beresiko menyebabkan kelahiran prematur bahkan ada juga yang sampai menyebabkan kematian ibu hamil.
Pendarahan dan infeksi
Otot rahim yang dimiliki wanita hamil muda masih terlalu lemah untuk berkontraksi sehingga bisa menyebabkan pendarahan dan infeksi. Apalagi jika penanganannya ditangani dengan alat yang tidak steril, sangat mungkin bisa berujung pada kematian.
Proses Melahirkan Lebih Sulit
Di usia muda, pertumbuhan tulang panggul wanita masih belum sempurna sehingga berpegaruh terhadap letak janin dalam rahim. Dan ini bisa menyebabkan ibu muda lebih sulit mengejan pada saat melahirkan. Selain itu, kondisi organ reproduksi ibu muda yang belum sempurna juga belum bisa memberikan perlindungan yang sempurna pada janin terhadap ancaman penyakit selama dalam kandungan. Sehingga tidak jarang bayi yang terlahir bisa mengalami kelahiran prematur dan gampang terinfeksi virus.(tsan,berbagai sumber)​
Download disini